
Simulasi Visual yang digunakan pada Simdig dalam bentuk video animasi 3D, yang merupakan upaya mewujudkan gagasan secara visual atau memvisualkan gagasan guna memecahkan suatu masalah yang sesuai dengan kebutuhan kita. Proses ini menjadi penting ketika gagasan tersebut belum pernah terwujud sehingga tidak dapat dilakukan pengambilan gambar dengan video. Sebagai contoh, pengembang pemukiman menjual rumah/apartemen hanya dalam bentuk gambar atau animasi. Rumah/apartemen itu sendiri belum terwujud, belum ada/belum dibangun. Kemampuan pengembang pemukiman tersebut memvisualkan materi informasi telah menjadi sarana komunikasi yang lebih mudah tersampaikan dan dicerna.
Guna menguasai proses pembuatan animasi 2D dan 3D secara tuntas, dapat mempelajarinya pada program studi Multimedia. Untuk kepentingan pembelajaran Simulasi Digital bagi semua siswa yang tersebar pada berbagai bidang keahlian di SMK, dipilih animasi 3D sebagai materi pembelajaran kompetensi Simulasi Visual. Proses pembuatan animasi 3D terdiri atas proses: menemukan idé, gambar, pemodelan, texture, menganimasikan, dan rendering.
Software pengolah animasi 3D yang dapat digunakan membuat simulasi visual tersedia beragam, antara lain 3DsMax, Cinema 4D, Maya, Blender. Simulasi Visual menggunakan software Blender karena merupakan freeware dengan file instalasi yang tidak besar. Blender dapat dijalankan menggunakan Sistem Operaasi Linux, Windows, dan Mac. Sebagai visualisasi 3D (3D visualization), Simulasi Visual hanya memvisualkan objek benda yang akan dikomunikasikan. Hasil visualisasi dapat berdiri sendiri sebagai penjelas atau ilustrasi animasi dari bagian Bahan Ajar Digital atau pendukung presentasi video pada bagian yang tidak dapat dikasatmatakan, tidak dapat diwujudkan secara nyata.
Animasi 3D merupakan perkembangan dari animasi 2D. Bisa juga dibilang adanya animasi 3D ini dampak dari perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Animasi 3D adalah suatu objek animasi yang terdapat dalam ruang 3D. Animasi ini tidak hanya memiliki tinggi dan lebar, melainkan juga memiliki volume atau kedalaman (height, widht, depth). Objek animasi bisa berputar dan bergerak layaknya objek aslinya. Tampilannya seolah-olah nyata dan hidup.
A.  Konsep Animasi 3D
Animasi 3D tercipta karena adanya keinginan manusia untuk membuat gambar seolah-olah hidup dan dapat bergerak sebagai bentuk pengungkapan dari mereka. Hal ini dikuatkan dengan hasil dari penelitian bahwa manusia lebih cepat merespon gambar daripada tulisan.
Gambar memiliki ragam makna, melalui gambar orang dapat menyampaikan banyak cerita. Mulalui gambar juga, orang dapat mengambil suatu makna yang terkandung dalam gambar tersebut. Tentunya dengan pendapat yang berbeda-beda tergantung dari sudut pandang orang itu.
Hal ini juga berlaku pada animasi. Animasi merupakan serangkaian gambar yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk rangkaian gerak sekuensial. Pesan yang terkandung dalam animasi tersebut bergantung pada imajinasi seseorang yang melihatnya
B.  Karakteristik Objek Animasi 3D
Dalam ilmu komputer, objek 3 dimensi merupakan teknik grafik yang dipaparkan dalam bentuk objek yang memiliki koordinat X, Y, dan Z. Jadi, setiap objek yang dihasilkan dari aplikasi 3D mempunyai dimensi dengan koordinat X, Y, dan Z.
Objek 3D tersusun atas sekumpulan titik-titik yang memiliki koordinat pada sumbu X, Y dan Z yang membentuk sebuah bidang (face) yang selanjutnya digabungkan menjadi satu kesatuan. Ada beberapa elemen pembentuk objek 3D yang disebut dengan sub-objek.
 Berikut beberapa elemen pembentuk objek 3D, antara lain:
1. Vertex
Vertex adalah elemen objek animasi 3D berupa sebuah titik yang terletak pada koordinat X. Y, dan Z. Jika dua vertex digabung menjadi satu akan membentuk edge. Vertex merupakan elemen objek 3D yang paling dasar.
Untuk mengganti atau memanipulasi posisi vertex dapat dilakukan dengan mengganti nilai kordinat X. Y, dan Z pada vertex tersebut. Berikut contoh vertex pada kubus yang ditandai dengan titik kuning.

2. Edge
Edge adalah pertemuan setidaknya ada dua vertex. Berikut contoh edge yang bergaris kuning.

3. Face
 Face adalah gabungan dari 3 titik atau lebih yang tertutup membentuk luasan tertentu. Ada juga yang mengatakan bahwa face adalah bidang permukaan berupa kurva tertutup yang minimal terbentuk dari tiga vertex atau edge (memiliki 3 rusuk atau lebih).

Animasi 3D memiliki beberapa jenis yang dikelompokkan berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Berikut 3 jenis animasi 3D.
1. Animasi Boneka (Puppet Animation)
Pada jenis animasi ini, objek yang digunakan adalah boneka dan figur lainnya. Objeknya terbuat dari bahan-bahan yang memiliki sifat lentur sehingga mudah untuk digerakkan saat pemotretan bingkai per bingkai.
Misalnya bahan kayu yang mudah untuk diukir, kertas, lilin, kain, tanah lempung, dan sebagainya, agas bisa menciptakan karakter yang tidak kaku dan terlalu sederhana.
 2. Animasi Model
Objek dari jenis animasi 3D yang ini bukan berupa boneka dan sejenisnya, melainkan bentuk-bentuk abstrak seperti bola, kubus, balok, prisma, silinder, piramida, kerucut, dan lain-lain.
 3. Animasi Pixilasi (pixilation)
 Animasi Pixilasi adalah jenis animasi yang menggunakan objek manusia. Pixilasi merupakan suatu teknik pemotretan di mana manusia berbuat atau melakukan sesuatu adegan seperti boneka. Seperti yang dilakukan dalam film animasi pada umumnya.
Kewargaan Digital
Mesin Pencaharian
Produksi Video
Komunikasi Digital
Konsep Komunikasi Digital
Presentasi Video
Pengelolaan Informasi Digital
Bahan Ajar Simulasi dan Komunikasi Didital Bagian 2 SMK/MAK Revisi 2017 Direktorat Pembina SMK. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI
0 Comments
Tinggalkan Pesan